Elang Maut Online. Cirebon. Keluarga Besar Club Hukum Elang Maut Indonesia ( CHEMI ) kembali melakukan Ziarah ke makam Sunan Gunung Jati stsu Sultan Syarif Hidayatullah.
Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari Wali Songo. Ia memiliki nama asli Syarif Hidayatullah. Ia memiliki ayah bernama Syarif Abdullah, seorang pembesar kota Isma’iliyah dari suku Bani Hasyim dan ibu bernama Rara Santang atau Syarifah Muda’im, putri Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.
Berdasarkan buku “Sejarah Kerajaan Tradisional Cirebon” oleh Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiah, semasa kecil Sunan Gunung Jati hidup di Arab bersama dengan ibunya. Ia menimba ilmu Islam dari para ulama yang ada di sana. Selain ilmu agama dan sosial, ia pun mempelajari ilmu tasawuf dari ulama-ulama Baghdad. Pada saat Sunan Gunung Jati berusia 27 tahun, ayahnya meninggal. Kemudian ia memutuskan kembali ke Negeri Caruban bersama dengan ibunya.
Sesampainya di Negeri Caruban, Pangeran Cakrabuana atau Raden Walangsungsang selaku pemimpin dan sebagai kakak Rara Santang mengizinkan Sunan Gunung Jati dan ibunya tinggal di Pertamanan Gunung sambung sembari mengajarkan Islam di Pangguron Islam Gunung Jati.
Pangeran Cakrabuana menikahkan putrinya Nyi Ratu Pakungwati dengan Sunan Gunung Jati dan kemudian mengalihkan kekuasaannya pada Sunan Gunung Jati. Pada tahun pertama pengangkatannya, Sunan Gunung Jati mengunjungi kakeknya, Prabu Siliwangi untuk mengajak memeluk Islam. Namun, niat tersebut ditolak oleh kakeknya. Sunan Gunung Jati pun tetap melanjutkan dakwahnya di Pajajaran.
” Itulah sekilas tentang Kanjeng Sunan Gunung Jati yang bisa kita ketahui dari banyak buku sejarah atau artikel ” Tutur Pembina Club Hukum Elang Maut Indonesia Bapak Benny Fremmy, SH.
Makam Sunan Gunung Jati memiliki bangunan yang mempunyai ciri arsitektur Jawa, Cina dan Arab. Pada desain dinding di bagian interior ruangan sangat nampak bergaya arsitektur Cina. Ini disebabkan banyaknya hiasan porselen dan keramik. Bukan hanya pada dinding, keramik yang rata-rata berumur ratusan tahun ini juga banyak terdapat di sepanjang jalan menuju makam. Pada dinding bangunan makam terdapat ukiran kaligrafi yang mencirikan arsitektur dari Arab, sedangkan atap yang berbentuk limas adalah ciri dari Jawa. Makam ini tergolong unik sebab memiliki sembilan pintu yang bersusun secara bertingkat dan mempunyai nama yang berbeda.
Sunan Gunung Jati bukan hanya dikenal sebagai anggota wali songo yang menyebarkan Agama Islam di Tanah Pasundan dan wilayah lainnya, akan tetapi nama beliau juga masyhur sebagai politikus ulung, penakluk banyak kesultanan di daerah Cirebon dan Banten.
” Selain itu sejarah membuktikan bahwa Sunan Gunung Jati menerapkan penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan dan membuat efek jera bagi pelakunya tanpa pandang bulu dan tebang pilih, hal itulah yang membuat Club Hukum Elang Maut Indonesia menjadikan Sunan Gunung Jati sebagai contoh tauladan bagi anggota CHEMI” penjelasan Bapak Benny Fremmy, SH selaku pembina CHEMI, ditemani para pengurus CHEMI Cirebon, seperti bapak Rudie Wisesa, Andie dan Ahmad.
” Celoteh Bang Elang ”
” Terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada Yang Mulia Pihak Kesultanan Kanoman dan juga yang kami hormati Pangeran Raja Amaludin, Termasuk Yang Mulia pihak Keraton Kasepuhan dan Kacirebonan yang telah memberikan kesempatan kepada CHEMI untuk melakukan Ziarah ke makam Kanjeng Sunan Gunung Jati “